Sabtu, 23 Juni 2012


PENGABDIAN SEORANG GURU


Guru adalah profesi yang mulia, sosok pahlawan tanpa tanda jasa begitu banyak di dengar dan diperdengarkan orang. Yah, merupakan sebuah profesi yang menuntut kesabaran ekstra dalam menjalaninya. Perlu keikhlasan dan kelapangan hati dalam menerimanya. Suka atau tidak, itulah guru. Di akui atau tidak itulah yang terjadi. Pengabdian dan pengorbanan rela (terpaksa?) rela dijalani demi siswa tersayang.

Pengabdian guru adalah mutlak dan absolut. Itu adalah harga mati yang harus dibayar. Tidak bisa ditawar-tawar. Mutlak! (Kok segitunya ya..?) Ya, memang itulah nasib guru, yang diberi nama oleh Bang Iwan Fals sebagai Oemar Bakrie. Yah, memang itulah nasib guru.

Sebuah kisah nyata yang terjadi di awal tahun 2006. Sebuah dialog terjadi antara seorang penjaga malam dengan seorang guru baru. Kok guru bisa berkomunikasi dengan seorang petugas jaga malam di sekolah? Kapan dialog itu terjadi dan mengapa? Cerita berawal dari sebuah sekolah. Guru tersebut harus mendampingi siswanya untuk mengikuti lomba mewakili sekolahnya di luar kota. Agar datang lebih awal ke kota tujuan, maka guru tersebut bersama dengan beberapa siswa tidur di sekolah. Besoknya baru berangkat pagi-pagi. Itulah awal percakapan tersebut. Kurang lebih percakapannya seperti ini:

Penjaga malam     :  Selamat malam, bu.
Guru                   :  Malam, pak.
Penjaga malam     :  Kok nggak pulang, bu. Emang mau tidur di sini?
Guru                   :  Iya, pak.
Penjaga malam     :  Ada acara apa, bu?
Guru                   :  Anu pak, besok kami harus keluar kota pagi-pagi.
Penjaga malam     :  Wah, pasti dapat uang saku banyak nih!
Guru                   :  Oh, tidak pak. Secukupnya untuk perjalanan besok.
Penjaga malam     :  Ooo… Tapi kok ibu mau? Hanya untuk perjalanan?
Guru                   :  Iya, pak.
Penjaga malam     :  Kok ibu mau?
Guru                   :  Iya lah pak, khan menjadi guru adalah pengabdian.
Penjaga malam     :  Kok, begitu bu? Jadi ibu dibayar dengan pengabdian?
Guru                   :  ….
Penjaga malam     :  Pengabdian…? Jadi kalau ibu dibayar dengan pengabdian, masak ibu harus beli trasi dengan pengabdian?
Guru                   :   …..

Itulah sekelumit percakapan yang didasari oleh sebuah kisah nyata. Entah apa yang ada di benak
guru tersebut.Tetapi satu yang pasti bahwa memang profesi guru adalah profesi yang penuh dengan
pengabdian dan pengorbanan. Tanpa kenal lelah terus memompa semangat siswa ditengah
keringnya “semangat” pribadi. Menyoal tentang lagu Bang Iwan, rasanya lagu tersebut rasanya
cocok dengan kejadian yang terjadi di atas. Namun hal yang harus diperhatikan adalah bahwa
semua profesi harus dijalani dengan sungguh-sungguh, dengan harapan bahwa masa depan
dapat diraih dengan perjuangan dan pengabdian yang tanpa kenal lelah.


Analisa artikel : 
Sosok pahlawan tanpa tanda jasa, pahlawan yang tidak mengenal lelah, pahlawan yang dengan
keiklasan dan kesabarannya siap untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan
cermat. Sosok yang sudah kita kenal sejak duduk di bangku taman kanak-kanak telah memberikan
banyak pengajaran kepada kita. Sosok yang selalu iklas membagi seluruh ilmu yang ia miliki kepada
setiap siswanya. Artikel diatas merupakan salah satu bukti nyata dari pengabdian guru demi prestasi
siswanya. Demi siswanya ia rela untuk bermalam di sekolah. Dengan perasaan iklad dan tanpa
mengaharap lebih selain kesuksesan untuk siswanya ia siap berkorban untuk mendampingi
siswanya. Dan inilah salah satu sosok guru yang harus kita hargai pengorbanannya. Karena dengan
atau tanpa disadari sosoknya memiliki peran penting untuk kesuksesan kita :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar