Minggu, 30 Oktober 2011

Kewarganegaraan Dan Negara

Kewarganegaraan Dan Negara

Keanggotaan seorang individu dalam suatu kelompok politik atau yang lebih dikenal dengan negara dan memiliki hak untuk berpolitik disebut sebagai warganegara. Menurut pasal 26 ayat 1 UUD 1945 yang dinamakan warganegara Indonesia adalah :
  • Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Warga negara yang bertempat tinggal di Indonesia
  • Setia kepada NKRI
  • Mengakui Indonesia sebagai tanah airnya

Negara merupakan suatu wilayah yang memiliki warganegara, adat istiadat, dan kekuasaannya di atur oleh pemerintah wilayah tersebut. Negara juga memiliki aturan yang berlaku bagi setiap individu yang bertempat tinggal di wilayah tersebut. Syarat terbentuknya suatu negara adalah adanya rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat, serta pengakuan dari negara lain.

Asal mula terbentuknya suatu negara adalah :
  • Penaklukan
  • Peleburan
  • Pemisahan diri
  • Pendudukan wilayah yang belum berpemerintah
Ada beberapa teori yang mengacu pada proses terbentuknya negara:
  • Teori alam (Plato dan Aristoteles) : Manusia tinggal dibumi dan berkembang biak membentuk kelompok kecil, kelompok besar, dan membentuk negara.
  • Teori perjanjian (Thomas Hobbes) : Kelompok yang kuat akan menang, yang lemah akan tersingkir. Dan akhirnya kelompok yang tersingkir akan membuat perjanjian untuk membentuk negara baru.
  • Teori ketuhanan (Islam dan Kristen) : Manusia dan bumi serta segala isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Setiap orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia disebut sebagai WNI (Warga Negara Indonesia) dengan tanda diberikannya Kartu Tanpa Penduduk, Nomor Induk Kependudukan, serta pemberian Paspor yang diberikan oleh negara sebagai identitas dalam tata hukum internasional.




Hak dan Kewajiban Warganegara :
  • Pasal 27 (Persamaan di depan hukum)
  • Pasal 28 (Kebebasan berpendapat)
  • Pasal 29 (Kebebasan beragama)
  • Pasal 30 (Kewajiban bela negara)
  • Pasal 31 (Setiap warganegara berhak memperoleh pendidikan)
  • Pasal 32 (Berhak berkebudayaan bangsa)
  • Pasal 33 ( Perekonomian Sosial)
  • Pasal 34 (Fakir miskin, kaum dan anak terlantar dipelihara oleh negara)




Sabtu, 29 Oktober 2011

Pemuda Dan Sosialisasi

Sebelum membahasa lebih lanjut mengenai peran pemuda dalam kegiatan sosialisasi, akan lebih baik bila kita mengetahui arti dari Pemuda dan Sosialisasi itu sendiri.

Pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa yang nantinya akan menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Pemuda juga merupakan individu yang mengalami perubahan baik dari fisik maupun psikisnya. Seseorang yang sudah berusia 15 tahun ke atas seringkali disebut sebagai remaja/pemuda. Pemuda memiliki nilai emosional yang tinggi namun masih belum stabil. Tetapi mereka juga memiliki semangat pembaharuan  yang tinggi, sehingga gerakan dari pemuda seringkali menjadi pembangun keadaan yang lebih baik untuk masa sekarang dan yang akan datang.


Sosialisasi merupakan proses seorang manusia untuk mempelajari kebiasaan, cara hidup, norma, dan nilai sosial yang berlaku disekitar tempat tinggalnya serta untuk membentuk kepribadian individu itu sendiri. Sosialisasi juga dijadikan salah satu cara untuk mengenal orang-orang yang berada di lingkungan sekitar dan cara untuk memperkenalkan diri terhadap lingkungannya. Seseorang yang tidak pernah bersosialisasi akan mengalami kesulitan dalam kehidupan. Hal ini karena kodrat manusia sebagai mahluk sosial yang artinya, setiap manusia tidak akan mampu hidup sendiri tanpa orang lain. Sehingga kegiatan sosialisasi ini juga dapat membantu dan memberi kemudahan dalam menjalani kehidupan. Proses sosialisasi dapat berlangsung di keluarga, teman, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, bahkan media massa sekalipun. 


Sosialisasi di keluarga merupakan sosialisasi yang pertama kali dilakukan sejak kita dilahirkan. Norma dan aturan yang berlaku dalam sebuah keluarga merupakan cara/bentuk dari sosialisasi itu sendiri. Sosialisasi di sekolah meruapkan proses sosialisasi formal yang terjadi setelah keluarga. Dilingkungan sekolah kita bisa bersosialisasi dengan teman, guru, dan orang-orang yang berada dilingkungan sekolah. 


Jika dilihat lagi peran serta pemuda, dapat kita lihat pada semangat para pemuda yang begitu besar untuk segera memerdekakan Indonesia pada zaman dulu.  Seperti pidato Ir.Soekarno yang mampu mengobarkan semangat juang para pemuda yaitu "Beri aku sepuluh pemuda, maka akan ku goncangkan dunia". Perubahan dari orde lama menjadi reformasi juga tak lepas dari peran pemuda yang berjuang untuk menciptakan keadaan yang lebih baik di negaranya sendiri supaya jauh dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.


Dan akhirnya munculah beberapa gerakan pemuda yang selalu menjadi wadah bagi para pemuda untuk menyampaikan aspirasinya. Dari keikut sertaan pemuda dalam organisasi ini juga nantinya akan terbentuk rasa kebersamaan untuk selalu menjaga dan melindungi. Serta kemungkinan akan bertambahnya ilmu dan pengetahuan akan  menjadi dampak positif yang bisa diperoleh. 


Sebenarnya jika dilihat dari tujuan pergerakan yang dilakukan oleh para pemuda selalu mengarah pada perubahan yang lebih baik. Namun terkadang cara yang dilakukannya salah. Hal ini karena emosionalisme mereka yang belum stabil. Oleh karena itu untuk menciptakan suatu generasi penerus bangsa yang lebih baik dibutuhkanlah pemuda yang tidak hanya memiliki keberanian untuk mengutarakan pendapatnya, tetapi juga sosok pemuda yang memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas demi pembaharuan yang lebih baik lagi.


Dibawah ini merupakan salah satu peran pemuda dalam sosialisasi menyampaikan aspirasi dan keinginannya.






Pemuda Dan Sosialisasi

Pemuda Dan Sosialisasi

Sebelum membahasa lebih lanjut mengenai peran pemuda dalam kegiatan sosialisasi, akan lebih baik bila kita mengetahui arti dari Pemuda dan Sosialisasi itu sendiri.




Pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa yang nantinya akan menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Pemuda juga merupakan individu yang mengalami perubahan baik dari fisik maupun psikisnya. Seseorang yang sudah berusia 15 tahun ke atas seringkali disebut sebagai remaja/pemuda. Pemuda memiliki nilai emosional yang tinggi namun masih belum stabil. Tetapi mereka juga memiliki semangat pembaharuan  yang tinggi, sehingga gerakan dari pemuda seringkali menjadi pembangun keadaan yang lebih baik untuk masa sekarang dan yang akan datang.


Sosialisasi merupakan proses seorang manusia untuk mempelajari kebiasaan, cara hidup, norma, dan nilai sosial yang berlaku disekitar tempat tinggalnya serta untuk membentuk kepribadian individu itu sendiri. Sosialisasi juga dijadikan salah satu cara untuk mengenal orang-orang yang berada di lingkungan sekitar dan cara untuk memperkenalkan diri terhadap lingkungannya. Seseorang yang tidak pernah bersosialisasi akan mengalami kesulitan dalam kehidupan. Hal ini karena kodrat manusia sebagai mahluk sosial yang artinya, setiap manusia tidak akan mampu hidup sendiri tanpa orang lain. Sehingga kegiatan sosialisasi ini juga dapat membantu dan memberi kemudahan dalam menjalani kehidupan. Proses sosialisasi dapat berlangsung di keluarga, teman, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, bahkan media massa sekalipun. 


Sosialisasi di keluarga merupakan sosialisasi yang pertama kali dilakukan sejak kita dilahirkan. Norma dan aturan yang berlaku dalam sebuah keluarga merupakan cara/bentuk dari sosialisasi itu sendiri. Sosialisasi di sekolah meruapkan proses sosialisasi formal yang terjadi setelah keluarga. Dilingkungan sekolah kita bisa bersosialisasi dengan teman, guru, dan orang-orang yang berada dilingkungan sekolah. 


Jika dilihat lagi peran serta pemuda, dapat kita lihat pada semangat para pemuda yang begitu besar untuk segera memerdekakan Indonesia pada zaman dulu.  Seperti pidato Ir.Soekarno yang mampu mengobarkan semangat juang para pemuda yaitu "Beri aku sepuluh pemuda, maka akan ku goncangkan dunia". Perubahan dari orde lama menjadi reformasi juga tak lepas dari peran pemuda yang berjuang untuk menciptakan keadaan yang lebih baik di negaranya sendiri supaya jauh dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.


Dan akhirnya munculah beberapa gerakan pemuda yang selalu menjadi wadah bagi para pemuda untuk menyampaikan aspirasinya. Dari keikut sertaan pemuda dalam organisasi ini juga nantinya akan terbentuk rasa kebersamaan untuk selalu menjaga dan melindungi. Serta kemungkinan akan bertambahnya ilmu dan pengetahuan akan  menjadi dampak positif yang bisa diperoleh. 


Sebenarnya jika dilihat dari tujuan pergerakan yang dilakukan oleh para pemuda selalu mengarah pada perubahan yang lebih baik. Namun terkadang cara yang dilakukannya salah. Hal ini karena emosionalisme mereka yang belum stabil. Oleh karena itu untuk menciptakan suatu generasi penerus bangsa yang lebih baik dibutuhkanlah pemuda yang tidak hanya memiliki keberanian untuk mengutarakan pendapatnya, tetapi juga sosok pemuda yang memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas demi pembaharuan yang lebih baik lagi.


Dibawah ini merupakan salah satu peran pemuda dalam sosialisasi menyampaikan aspirasi dan keinginannya.