Sabtu, 14 April 2012

Manusia Dan Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita yang merupakan bahasa sanksekerta dhra. Yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan yang tidak pernah diharapkan. Seperti perasaan bimbang, ketakutan, dan juga kesepian. Banyak diantaranya yang akhirnya menyebabkan si penderita tersebut mengalami kekalutan mental atau ang sering disebut frustasi.Dalam ilmu psikologi kekalutan mental merupakan gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang untuk menghadapi masalah yang sedang dialaminya, sehingga banyak dari mereka bisa saja bertindak tidak sewajarnya. 

Di masyarakat banyak beredar kepercayaan yang salah mengenai gangguan mental ini. Ada yang percaya bahwa gangguan mental ini diakibatkan karena roh jahat, ada yang menuduh akibat guna-guna, dan karena kutukan/hukuman atas dosanya. Padahal didalam dunia psikologi ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami kekalutan mental, diantaranya :
  •  Kepribadian yang lemah. Seseorang yang memiliki kondisi jasmani ataupun mental yang kurang sempurna cenderung akan lebih mudah menyerah dalam menghadapi suatu persoalan. Hal ini juga yang akhirnya membuat mereka menjadi pribadi yang lemah.
  • Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma dalam masyarakat yang berbeda. Perasaan tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat dimana ia tinggal akan menyababkan seseorang tersebut mengalami kekalutan mental. Karena perasaan berbeda, dan mungkin diasingkan dari lingkungan akan membuat pribadinya menjadi lebih tertekan. 
  • Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
 Gejala seseorang yang sedang mengalami gangguan kejiwaan bisa diamti dengan :
  • Pada jasmaninya, penderita akan mengalami pusing, sesak napas, demam, dan nyeri pada lambung.
  • Pada kejiwaannya, perasaan cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu dan mrah akan lebih sering dirasakan.
 Penderita kekalutan mental banyak terdapat di lingkungan :
  1. Perkotaan
  2. Remaja
  3. Wanita
  4. Orang yang tidak beragama
  5. Orang yang mengejar materi.
Tetapi kekalutan mental atau yang sekarang lebih tenar dengan sebutan galau lebih banyak dialami oleh remaja baik putra maupun putri. Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat. Perubahan mood yang drastis pada para remaja ini seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari-hari di rumah. Remaja cenderung untuk menganggap diri mereka sangat unik dan bahkan percaya keunikan mereka akan berakhir dengan kesuksesan dan ketenaran.Seperti halnya Remaja putri akan bersolek berjam-jam di hadapan cermin karena ia percaya orang akan melirik dan tertarik pada kecantikannya, sedang remaja putra akan membayangkan dirinya dikagumi lawan jenisnya jika ia terlihat unik dan “hebat”. Pada usia 16 tahun ke atas, keeksentrikan remaja akan berkurang dengan sendirinya jika ia sering dihadapkan dengan dunia nyata. Pada saat itu, remaja akan mulai sadar bahwa orang lain tenyata memiliki dunia tersendiri dan tidak selalu sama dengan yang dihadapi atau pun dipikirkannya. Masa remaja merupakan masa yang kritis dalam siklus perkembangan seseorang. Di masa ini banyak terjadi perubahan dalam diri seseorang sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Remaja tidak dapat dikatakan lagi sebagai anak kecil, namun ia juga belum dapat dikatakan sebagai orang dewasa. Hal ini terjadi oleh karena di masa ini penuh dengan gejolak perubahan baik perubahan biologik, psikologik, maupun perubahan sosial.

Ada beberapa bentuk frustasi yang memang sudah banyak dikenal :
  • Agresi. Kemarahan yang berlebihan kibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya hipertensi tau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitar.
  • Regresi. Kembali pada pola reaksi yang primitive atau kekanak-kanakan.
  • Fiksasi. Peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama.
  • Proyeksi. Usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative terhadap orang lain.
  •  Identifikasi. Menyamakan diri dengan seseorang yang sukses didalam imaginasinya.
  • Narsisme. Self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari orang lain.
  • Autisme. Gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomnikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjuru ke sifat yang sinting. 
Cara yang dapat dilakukan untuk menghindarkan diri kekalutan mental adalah :
  • Harus pandai-pandai mengontrol emosi dalam menghadapi dan menyelesaikan suatu masalah.
  •  Berusaha untuk sabar.
  • Yakin bahwa setipa masalah memiliki jalan keluar dengan cara yang baik.
  • Lebih mendekatkan diri pada Allah s.w.t

Tidak ada komentar:

Posting Komentar